Banjarnegara, 16 Desember 2024. Menutup akhir semester gasal tahun 2024/2025 SMAN 1 Banjarnegara mengadakan Gebyar Seni Budaya program Wayang Ramah Pelajar yang dipandegani oleh alumni SMAN 1 Banjarnegara.
Gebyar Seni Budaya program Wayang Ramah pelajar diselenggarakan oleh Rudra Swara bekerja sama dengan Sanggar Nana dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan direalisasikan oleh DPRD Provinsi Jawa Tengah bertempat di SMAN 1 Banjarnegara pada Senin , 16 Desember 2024.
Adapun dalangnya Krt Sungsang Buwana Djalu Pamungkas adalah alumni SMAN 1 Banjarnegara lulusan tahun 2017 membawakan lakon dengan judul "Perang Baratayuda."
Dika Dermawan,M.Pd. selaku Humas SMAN 1 Banjarnegara menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan ini adalah melakukan pembinaan seni dan budaya daerah kepada generasi muda sebagai upaya regenerasi melalui Pagelaran Apresiasi Budaya Melalui Wayang Kulit kepada Siswa.
"Gelaran Wayang Kulit Ramah Pelajar mengandung nilai budaya yang positif yang bermanfaat bagi perkembangan kepribadian siswa berkaitan dengan nilai budaya positif yang membentuk karakter siswa,"katanya.
Pementasan wayang memiliki kaitan erat dengan Profil Pelajar Pancasila, karena wayang mengandung nilai-nilai luhur budaya bangsa yang mendukung pengembangan karakter pelajar sesuai dengan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila:
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia : Wayang sering mengangkat kisah moral dengan pesan keagamaan dan budi pekerti, seperti tokoh Pandawa yang mencerminkan keimanan, kejujuran, dan keadilan.
Berkebinekaan Global: Melalui wayang, pelajar mengenal dan menghargai kekayaan budaya lokal sebagai bagian dari warisan dunia, membentuk sikap toleransi dan keterbukaan terhadap perbedaan.
Gotong Royong: Nilai kerja sama dan solidaritas yang tergambar dalam cerita wayang, seperti perjuangan bersama menghadapi ancaman, mengajarkan pentingnya kolaborasi.
Mandiri: Tokoh wayang seperti Arjuna sering menghadapi tantangan dengan ketangguhan dan tanggung jawab, menginspirasi pelajar untuk menjadi individu mandiri.
Bernalar Kritis: Wayang mendorong pelajar untuk menganalisis konflik dan nilai-nilai yang disampaikan dalam cerita, sehingga melatih kemampuan berpikir kritis.
Kreatif: Kegiatan pementasan wayang melibatkan seni, kreativitas, dan inovasi, baik dalam bentuk musik, tari, maupun dialog, yang memicu pengembangan bakat seni pelajar.
"Nilai-nilai tersebut sangat penting dalam kehidupan manusia. Apabila orang sudah bisa menguasai dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya, niscaya dia akan menjadi orang yang baik, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain."imbuhnya.
Pagelaran Wayang Ramah Pelajar dipandegani oleh karawitan Rudra Swara dengan penabuh gamelan Saron : Rizky, Kendang : Yudha, Demung Budi dan Konsep Acara : Eka Setiawan dan Yusuf Satria Baskoro, sedangkan Konsep Museum : Ananda Bayu Prasetya
Sudarto, S.Pd.,M.M Kepala SMAN 1 Banjarnegara mengapresiasi dengan gelaran Wayang Ramah Pelajar ini sebagai bentuk apresisi dan edukasi terhadap kebudayaan dimana pelajar juga andil dalam pelestariannya.
"Melalui pementasan wayang ramah pelajar diharapkan tidak hanya belajar tentang seni dan nilai budaya, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai Pancasila yang mendukung pembentukan karakter bangsa yang bisa diterapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari."katanya.
Adapun nilai budaya tersebut, yaitu sebagai makhluk Tuhan yang sempurna mempunyai akal, pikiran, cipta, rasa, karsa, panca indra dan nafsu, serta mengandung ajaran tentang
perbuatan baik-buruk serta budi pekerti.