BERITA

  • SMANSABARA  MELAHIRKAN PENULIS BUKU

    SMANSABARA MELAHIRKAN PENULIS BUKU

    Masa pandemi dan harus berdiam diri dirumah bukanlah halangan yang berarti bagi siapa saja yang mau berubah.  Apapun situasi dan kondisi siap untuk terus berkarya. Tak terkecuali, guru dan siswa SMAN 1 Banjarnegara yang memanfaatkan waktu di sela-sela kesibukan harian untuk menulis buku.

    Bertepatan dengan memperingati bulan bahasa, Pustaka Cendekia SMAN 1 Banjaranegara mengadakan kegiatan lounching buku karya guru dan siswa dengan dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Wilayah IX Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Ibu Dwi Yuliati Mulyaningsih, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Banjarnegara, Bapak Doni Sutisna, S.T.,M.M., Pustakawan  Disarpus, Ibu Budi Handari,S.H.,M.M, Bapak Agus Sutanto,  Kepala SMAN 1 Banjarnegara,  dan perwakilan guru dan siswa penulis. Acara louncing buku merupakan rangkaian kelanjutan kegiatan  diklat penulisan buku populer One Book One Student (One Bos) yang pernah diadakan di SMAN 1 Banjarnegara pada 31 Agustus-1 September 2019.

    Menulis bagi guru bukan lagi sebatas kewajiban tetapi menjadi kebutuhan. Menelisik tokoh Ki Hajar Dewantara, beliau adalah guru dan suka menulis. Guru sebagai pendidik dan narasumber bagi peserta didik, pada dasarnya  mempunyai energi dan potensi yang strategis untuk menulis dengan bekal ilmu dan pengalaman. Diantaranya guru penulis yang turut serta dalam lounching buku, Drs. Tujiyo, M.Pd., Sunardi, S.Pd., M.M.,Nunung Hartini, S.Pd.,M.Pd., Sunarti,S.Pd. dan Sri Utari, S.Pd.

    Salah satu guru penulis, Sri Utari,  guru sejarah di SMAN 1 Banjarnegara buku karyanya Si Bolang: Model Pembelajaran Out Door Avtivity, Berbasis Sejarah Lokal yang diambil dari penelitian tindakan kelas yang pernah dipraktikan saat mengajar.

    “Motivasi saya menulis diantaranya karena kata bijak dari sastrawan Indonesia terkenal Pramoedya Ananta Toer : Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Ayuuk menulis..memulai menulis tidak perlu rumit, mulai dari diri sendiri, sederhana dan familiar dengan keseharian sebagai guru. Jangan katakan sulit, kalau belum mencoba,” jelasnya.

    “ Saya juga sangat berterima kasih kepada sekolah yangg telah memfasilitasi dalam proses pelatihan sampai  penerbitan buku sehingga menumbuhkan semangat untuk kembali berkarya.”imbuhnya.

    Kepala Cabang Dinas Wilayah IX Provinsi Jawa Tengah, Dwi Yuliati, yang biasa disapa Ibu Atik  dalam sambutannya mengaku saat ini terbawa emosi dan terharu  atas hasil karya berupa buku dari para guru dan siswa SMA Negeri 1 Banjarnegara.

    “Di tengah masa  pandemi seperti saat ini, guru dan siswa SMAN 1 Banjarnegara tetap  apresiatif  dan kreativitas tetap muncul dengan selalu berkarya.  Bukan menjadi halangan kondisi yang ada untuk terus berkarya nyata. Mudah mudahan menjadi inspirasi dan motivasi bahwa memang seharusnya guru dan siswa seperti itu. Diharapkan bapak ibu guru dan siswa yang telah menghasilkan buku  tidak berhenti sampai di sini, tetapi berikutnya akan memunculkan rasa haus menghasilkan buku-buku berikutnya,  karena selama buku itu ada nama bapak ibu guru  dan para siswa  akan terus dikenang. Saya  berhasil memotivasi orang lain namun belum berhasil memotivasi diri sendiri.” katanya.

    Pada kesempatan yang sama, Bu Atik juga mengapresiasi perpustakaan Pustaka Cendekia  Smansabara yang telah sukses meraih predikat akreditasi A dan meraih juara 2 dalam lomba perpustakaan tingkat Jawa Tengah. Beliau berharap SMAN 1 Banjarnegara jangan hanya terkenal dengan prestasi nya di bidang lomba  OSN/KSN namun memunculkan ide atau gagasan yang dituangkan dalam buku dan terus digalakkan dan ada target satu tahun sekian puluh buku. Kegiatan launching buku seperti ini akan menjadi prestasi tersendiri bagi sekolah.

    Salah  satu peserta siswa, Malikha Nurul Jannah menulis antologi Puisi”Lindap Luka” sangat terkesan dengan kegiatan penulisan buku yang diadakan di sekolah.
    “Kegiatan pelatihan penulisan buku populer ini sangat menyenangkan, disamping saya dapat memperoleh ilmu baru mengenai kepenulisan, saya juga dapat menerbitkan karya nyata berupa buku. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan rasa cinta literasi bagi siswa Smansabara. Namun,  disayangkan kegiatan ini hanya berlangsung sekali dalam setahun, mungkin untuk kedepannya sekolah dapat mengadakan kegiatan literasi seperti ini lebih sering lagi, agar karya yang dihasilkan oleh siswa     Smansabara juga semakin banyak. Salam literasi!” katanya.

    Sudarto, Kepala Smansabara yang juga penulis Buku “Catatan Pena di Smansabara”  sangat mengapresiasi lounching  buku kaya guru dan siswa. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan bisa memotivasi para guru  dan siswa untuk terus menulis dan menginspirasi orang lain untuk menghasilkan kaya.
    “Kegiatan ini sebagai media untuk menguatkan pendidikan karakter dan budi pekerti para siswa melalui  kegiatan pengembangan penulisan buku populer dan lounching buku karya guru dan siswa yang bermanfaat bagi siswa, guru  dan bagi masyarakat pada umumnya.” katanya.

KOMENTAR

BERITA LAINNYA

Indeks