Seminar Anti Bullying bersama Prof.Dr.Tongat Sukses Digelar di SMAN 1 Banjarnegara
Seminar Anti Bullying bersama Prof.Dr.Tongat Sukses Digelar di SMAN 1 Banjarnegara

Banjarnegara, 6 Januari 2025 – SMAN 1 Banjarnegara menyelenggarakan seminar bertajuk “Anti Bullying: Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Aman dan Nyaman” sebagai bagian dari program Profesor Back to School.

Kegiatan ini diadakan di aula SMAN 1 Banjarnegara dengan menghadirkan narasumber utama, Prof.Tongat,S.H.,M.Hum. dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Dekan Fakultas Hukum di UMM ini juga tercatat sebagai alumni SMAN 1 Banjarnegara lulus tahun 1987 memberikan penjelasan terkait dengan pentingnya menciptakan budaya positif dan mengedepankan sikap saling menghargai di lingkungan sekolah.

Dika Dermawan, M.Pd, Waka Humas SMAN 1 Banjarnegara menjelaskan dengan adanya kegiatan seminar tersebut bertujuan memberikan edukasi kepada siswa meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak negatif adanya perundungan di sekolah, mengantisipasi sekaligus memberikan solusi untuk mengantisipasinya.

Kegiatan seminar dimulai pukul 08.00 WIB diawali dengan sambutan Kepala SMAN 1 Banjarnegara, Sudarto, S.Pd.M.M. Dalam sambutannya, Sudarto menegaskan pentingnya menciptakan budaya positif dan mengedepankan sikap saling menghargai di lingkungan sekolah.

“Bullying adalah tantangan yang harus kita tangani bersama. Melalui seminar ini, diharapkan siswa dapat memahami cara menghadapi dan mencegah tindakan tersebut dengan menciptakan budaya positif dalam segala hal dan bersikap saling menghargai dengan sesama di lingkungan sekolah,” ujarnya.

Selanjutnya, pemaparan materi oleh Prof.Dr.Tongat dengan menjelaskan berbagai jenis bullying, dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik korban, serta langkah-langkah konkret untuk pencegahannya.

“Membangun kesadaran sejak dini adalah kunci. Semua pihak, baik siswa, guru, maupun orang tua, harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang suportif,” tegas Prof.Dr.Tongat.

Prof.Dr.Tongat memberikan penjelasan mengenai pentingnya peran generasi muda dalam mempersiapkan diri sebagai generasi harapan bangsa yang akan menjadi penopang kekuatan terbesar dalam era Generasi Emas Indonesia.

"Pada tahun 2045 warga negara Indonesia 70 % terdiri dari masyarakat yang produktif dalam usia kisaran 38 tahun saat-saat usia yang sangat produktif dalam berkontribusi membangun bangsa diharapkan peran generasi emas yang akan memegang kekuatan negara pada tahun 2045,"katanya.

"Diharapkan mulai saat ini sekolah dapat menciptakan suasana belajar, suasana akademik yang nyaman, aman dan tidak ada pembullyan antarsiswa, bebas dari kekerasan, bebas dari ancaman, suasana belajar yang antibullying, dan menciptakan suasana belajar yang ramah dan menyenangkan. Generasi kita harus bebas dari tindakan bullying yang akan mengakibatkan dampak yang berbahaya bagi generasi muda."imbuhnya.

Sesi tanya jawab menjadi salah satu momen yang paling menarik. Siswa sangat antusias mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka. Prof. Tongat memberikan penjelasan yang solutif dan inspiratif, membuat peserta semakin memahami peran penting mereka dalam memberantas bullying.

Seminar yang dihadiri oleh 345 siswa dan 60 guru ini berlangsung sukses dan mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Salah seorang siswa Arayang Ceria menyatakan senang mengikuti kegiatan seminar karena menjadi lebih paham.

“Saya jadi lebih paham bagaimana cara menghadapi bullying dan pentingnya berbicara jika mengalami atau melihat tindakan seperti itu.”katanya.

Melalui program Profesor Back to School, SMAN 1 Banjarnegara berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan edukatif yang mendukung pengembangan karakter siswa. Seminar ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih kondusif, aman, nyaman dan menyenangkan serta bebas dari bullying.

Banjarnegara Beraksi, Mewujudkan Sekolah Bebas Bullying!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *